Selasa, 07 Desember 2010

Multi Level Marketing - MLM Review

MLM ialah singkatan dari Multi Level Marketing. Istilah ini merujuk kepada sebuah sistem bisnis, dimana pemasaran produk atau jasa dilakukan oleh individu yang independen (artinya tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan pengelola bisnisnya). Individu ini lalu membentuk sebuah jaringan kerja untuk memasarkan produk atau jasa. Dari hasil penjualan pribadi dan jaringannya, setiap bulan perusahaan akan memperhitungkan bonus atau komisi sebagai hasil usahanya.


MENGAPA DISEBUT MITRA USAHA ?

Artinya, walaupun seseorang yang bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan, namun, anggotanya ialah mitra perusahaan yang satu sama lain telah saling bahu-membahu memasarkan produk-produk perusahaan MLM tersebut.

APAKAH JARINGAN KERJA DISEBUT DIATAS YANG DIMAKSUD DENGAN MULTI LEVEL ?


UPLINE DAN DOWNLINE, APA MAKSUDNYA ?

Upline ialah orang yang mengajak dan mendaftarkan seseorang (misalnya, Anda) menjadi anggota atau distributor sebuah perusahaan MLM. Otomatis, downline (dalam hal ini, Anda) ialah orang yang diajak. Ketika Anda menjadi distributor aktif dan mengajak orang lain untuk menjadi anggota pula, maka Anda segera disebut sebagai upline dari orang (downline) yang Anda ajak.

MENGAPA ORANG MAU MENJADI DISTRIBUTOR MLM ? 

Jawabannya beragam. Setiap orang akan mempunyai jawaban yang berbeda, walaupun pada sebagian orang mungkin jawabannya sama.
Ada yang mau menjadi distributor MLM setelah melihat faktor keuntungan finansial dan materi yang mungkin diraihnya sebagai distributor sukses.
Ada yang tertarik karena manfaat produk-produk yang dipasarkan sebuah perusahaan MLM, di mana sebagai anggota, dia bisa memperoleh potongan harga.
Ada yang tertarik karena kesempatan pengembangan kepribadian dan pengetuhuan yang ditawarkan bisnis ini. Karena, untuk menjadi pemasar produk dan pembentuk jaringan yang sukses, seorang distributor harus diterima oleh pihak mana pun yang ingin ditemuinya
Ada pula karena faktor sosialnya, dimana sebagai anggota dia memperoleh sosialisasi pergaulan dan jaringan relasi yang luas


SUSAHKAH MENJADI DISTRIBUTOR SUKSES ? 

Ini merupakan pertanyaan klasik yang sering ditemui distributor MLM. Jawabannya sederhana saja: dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Jadi, susah atau tidaknya, tergantung pada diri orang yang melaksanakannya. Kalau kemauannya kuat, maka apa yang diidamkannya akan mudah dicapai.
Namun, karena jenis usaha ini terbuka bagi setiap orang yang mau menjalankannya, banyak pula mantan pengusaha, eksekutif, manager, dan pegawai swasta dan pemerintah, yang sukses di bisnis MLM ini. Kuncinya satu saja: mau sukses atau tidak.

BETUL BEGITU ? TIDAK PUNYA MODAL USAHA JUGA BISA SUKSES ?

BELAJARNYA BAGAIMANA? DARI PERUSAHAAN ATAU DARI UPLINE ?

Yang namanya belajar tentu bisa dari siapa dan apa saja. Ada beberapa perusahaan MLM yang telah merancang paket-paket pelatihan sendiri untuk para mitra usahanya. Paket-paket ini telah disusun sedemikian rupa, belajar dari keberhasilan-keberhasilan yang telah lebih dahulu merintis karir dengan gemilang. Dari upline dan leader pun Anda bisa mendapatkan pengetahuan tersendiri.

BENARKAH TERJADI, PEMULUNG BISA MENJADI ORANG SUKSES ? 

Sekiranya kita anggap hal ini sebagai keajaiban, ini bukanlah milik bisnis MLM saja. Di jenis usaha atau pekerjaan biasa pun, kalau memang tekun, seseorang bisa sukses dalam kehidupan. Banyak orang yang tadinya tidak punya apa-apa, belakangan bisa menjadi pengusaha kaya, bahkan ada pula yang menjadi kepala negara atau orang nomor satu di sebuah negara. Di dunia MLM, hal ini agak lebih mudah mencapainya karena adanya faktor kebersamaan. Konkritnya, sesama distributor akan saling membantu dan membagi kesuksesannya tanpa pamrih. Berdasarkan tindakan mulia ini, orang yang baru bergabung sebagai anggota akan merasa dirinya berarti sehingga bersemangat tinggi untuk mengubah kehidupannya. Itulah sebabnya faktor belajar menjadi salah satu unsur penting, di samping kemauan keras, dalam usaha MLM.

PERSEPSI MASYARAKAT ATAS BISNIS MLM TIDAKLAH SELALU POSITIF. MENGAPA ?

Untuk sebuah bisnis yang baru berkembang di Indonesia (sejak 1 April 1988), pemantapan citra MLM yang ada sekarang ini sudah cukup berjalan bagus. Karena, dari data Asosisasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) 1998, sekitar 3 juta orang Indonesia telah terdaftar sebagai distributor perusahaan-perusahaan penjualan langsung Indonesia.

Namun, sebagai sebuah bisnis yang baru berkembang, bisa dimengerti jika sebagaian masyarakat masih memandang bisnis ini sebagai bisnis yang tidak pas bagi diri mereka. Di antaranya, karena merasa dirinya dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM oleh calon upline-nya. Tentu ini tidak boleh dilakukan. Ini merupakan praktek perekrutan yang tidak etis oleh para calon upline. Jika Anda sendiri merasa dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM, tolak saja cara-cara yang tidak baik ini.

Namun, persepsi kurang positif ini, ada pula akibat praktek-praktek usaha oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, yang mengaku sebagai MLM padahal sama sekali bukan MLM. Yang disebut terakhir inilah yang sangat menjatuhkan persepsi MLM di mata masyarakat.

PRAKTEK-PRAKTEK BISNIS YANG MENGAKU SEBAGAI MLM, APA SAJA ?

Banyak sekali ragamnya. Di antaranya arisan berantai.
Sekadar mengingatkan, ingatkah Anda dengan kasus Arisan Ongko, Danasonic, Susu Langrose yang terjadi di Indonesia pada akhir dekade 1980-an sampai awal 1990-an? Mereka ini mengaku sebagai bisnis MLM, padahal bukan!

Yang lain, ada pula permainan uang (money game), yang cukup berkembang di Indonesia sejak akhir 1990-an. Permainan uang ini lebih mengarah pada perputaran uang dengan praktek-praktek perekrutan anggota seperti yang dilakukan dalam bisnis MLM. Sebagai contoh, bisnis Kospin yang mengakibatkan terbakarnya kota Pinrang, di Sulawesi Selatan, tahun 1998

Ada pula praktek-praktek binari, yang bagaikan penjelasan money game diatas, lebih mengutamakan perputaran uang daripada pemasaran produk

Pada umumnya, praktek-praktek usaha yang mengaku MLM ini lebih menitikberatkan pada perekrutan seseorang untuk menaruh uang pada sebuah perusahaan yang dikatakan menjalankan bisnis secara MLM. Padahal aktivitas menjual produk/jasanya hampir tidak ada. Sekiranya ada, sebenarnya hanyalah sebagai kamuflase.

Jika Anda ditawarkan orang untuk menjadi anggota sebuah perusahaan dengan ciri-ciri seperti ini, agar berhati-hati. Jangan sampai menjadi korban yang berikutnya. Uang Anda atau orang lain yang akan Anda rekrut, akan diputarkan untuk keuntungan keuangan oleh pengelolanya. Tidak sedikit yang lalu melarikan uang tersebut

APA YANG DAPAT DILAKUKAN JIKA TELAH TERTIPU DENGAN PRAKTEK-PRAKTEK BISNIS YANG TAK BERTANGGUNG JAWAB INI? 

Laporkan pada polisi ...!!!

BAGAIMANA CARANYA SUPAYA TIDAK TERTIPU ?


Cara lain, amati dengan baik, apakah praktek usahanya lebih mengarah pada perputaran uang semata, bukan pemasaran produk atau jasa.

Jika masih ragu, bertanyalah kepada lembaga-lembaga advokasi konsumen, seperti YLKI dan lain-lainnya.

SEJUMLAH PERBEDAAN BISNIS DS/MLM DENGAN MONEY GAME :

Biaya Pendaftaran :
MLM Tidak terlalu Mahal (Masuk Akal)
Money Game Sangat tinggi, biasanya disertai dengan pembelian produk yang harganya sangat mahal.
Produk
MLM Ada produk/jasa yang dijual. Kualitas produk/jasa dapat dipertanggung jawabkan
Money Game Tidak ada produk/jasa yang dijual. Kalau ada, hanya sebagai kedok dan kualitasnya dipertanyakan. 

Peluang Keberhasilan
MLM Semua anggota berpeluang sama
Money Game Yang mendaftar lebih dulu berpotensi mendapat keuntungan dengan mengorbankan anggota yang bergabung belakangan 

Penentu Keberhasilan
MLM Berdasarkan hasil penjualan produk/jasa yang nyata serta pengembangan jaringan. Perlu kerja keras untuk mencapai keberhasilan. 
Money Game Berdasarkan banyaknya uang yang disetor oleh sejumlah orang yang direkrut. Tidak perlu kerja apa-apa. Hanya setor uang dan tunggu hasilnya. 

Semoga bermanfaat dan hari Anda lebih menyenangkan.


MLM Asli Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar